Sabtu, 30 Agustus 2014

KETENAGAKERJAAN, TUJUAN PEMBANGUNAN, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN

KETENAGAKERJAAN, TUJUAN PEMBANGUNAN, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN A. KESEMPATAN KERJA 1. Dalam arti sempit, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya tenaga kerja yang mempunyai kesempatan untuk bekerja. 2. Dalam arti luas, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya faktor-faktor produksi yang mungkin dapat ikut dalam proses produksi. Banyak sedikitnya tenaga kerja dan aktor-faktor produksi yang ikut dalam proses produksi, sehingga mereka memiliki kesempatan kerja akan berkaitan dengan hal-hal berikut ini : Angkatan kerja, Penduduk usia kerja, Bekerja, Jumlah Jam Kerja, Jenis Pekerjaan / Jabatan, Lapangan Usaha / Lapangan Pekerjaan, Penduduk yang berkerja, Upah Buruh, Upah pekerja dan kebutuhan fisik minimum, dan Produktivitas tenaga kerja. B. HUBUNGAN ANTARA JUMLAH PENDUDUK, ANGKATAN KERJA, KESEMPATAN KERJA DAN PENGANGGURAN Hubungan antara jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran dapat diuraikan sebagai berikut : Besar kecilnya jumlah penduduk akan dapat menjadikan angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angaktan kerja akan dapat bekerja tergantung dari pada permintaan tenaga kerja, dan yang bukan angkatan kerja berarti meneruskan pendidikan atau sekolah. Permintaan tenaga kerja dan lulusan dari pendidikan akan mendapatkan kesempatan kerja, jika tidak mendapatkannya berarti terjadi pengangguran. C. PENGANGGURAN Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja / mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Pengangguran yang terjadi pada suatu negara, disebabkan oleh beberapa jenis,diantaranya : 1. Pengangguran Ketidakcakapan adalah pengangguran yang terjadi karena seseorang mempunyai cacat fisik atau jasmani, sehingga dalam dunia perusahaan mereka sulit untuk diterima menjadi pekerja/karyawan. 2. Pengangguran Musiman adalah pengangguran yang biasa terjadi pada sektor pertanian, misalnya pada musim paceklik. Pada musim ini banyak pekerja atau petani yang menganggur, karena musimnya yang tidak menguntungkan bagi petani. 3. Pengangguran Friksional (peralihan) adalah pengangguran yang terjadi karena penawaran tenaga kerja lebih banyak dari pada permintaan tenaga kerja atau tenaga kerja yang sudah bekerja tetapi menginginkan pindah pekerjaan lain, sehingga belum mendapatkan tempat pekerjaan yang baru. Kelebihan tersebut menimbulkan adanya pengangguran. 4. Pengangguran karena upah terlalu tinggi artinya pengangguran yang terjadi karena para pekerja atau pencari kerja menginginkan adanya upah atau gaji terlalu tinggi, sehingga para pengusaha tidak mampu untuk memenuhi keinginan tersebut, sehingga menimbulkan adanya pengangguran. 5. Pengangguran Struktural adalah pengangguran yang terjadi karena terdapat kelebihan faktor produksi, khususnya faktor produksi tenaga kerja. Bila suatu perusahaan atau pengusaha terjadi kelebihan semacam ini, maka akan terdapat pengangguran faktor produksi tersebut, sehingga menimbulkan adanya pengangguran. 6. Pengangguran Voluntary adalah pengangguran karena seseorang secara sukarela tidak mau bekerja 7. Pengangguran Tehnologi adalah pengangguran karena adanya pergantian tenaga manusia dengan tenaga mesin D. CARA-CARA MENGATASI PENGANGGURAN Kenyataan menunjukkan bahwa masalah pengangguran merupakan masalah yang sangat buruk efeknya atau dampaknya pada aktivitas perekonomian masyarakat, baik kegiatan produksi, distribusi maupun konsumsi. Dan oleh sebab itu secara terus menerus usaha-usaha harus dilakukan untuk mengatasi pengangguran. Adapun cara-cara untuk mengatasi pegangguran antara lain : a. Memperluas kesempatan kerja, dengan membuka lapangan kerja baru, baik dibidang pertanian, bidang industri, bidang perdagangan maupun bidang jasa. b. Meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga para lulusan sudah siap pakai untuk menjadi tenaga yang trampil. c. Meningkatkan kualitas tenaga kerja, dengan memberikan pendidikan ketrampilan melalui pendidikan formal dan non formal. d. Memberikan kesempatan kerja ke luar negeri, melalui penyaluran Tenaga Kerja Indonesia (TKI). e. Mendorong tumbuh berkembangnya usaha-usaha atau industri rumah tangga. f. Memberikan peranan KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. E. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI a. Perbedaan antara Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkatdalam jangka panjang. Petumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indicator keberhasilan pembangunan Sedangkan Pembangunan Ekonomi (Economic Development) adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan-perubahan dalam struktur ekonomi dan corak kegiatan ekonomi atau Usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan tehnologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen. Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan rumus : dimana : Simbol ∆ : perubahan, yang diperoleh dari (GNP tahun ini – GNP tahun lalu) GNPto : GNP sebelum berubah (GNP tahun lalu) Contoh : GNP tahun 2005 sebesar Rp 800,00 Trilyun dan GNP tahun 2006 sebesar Rp 900,00 trilyun, maka besarnya pertumbuhan ekonomi tahun 2006 adalah : Tingkat PE tahun 2006 = x 100% = 12,5% b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi negara berkembang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : 1. Tanah dan Kekayaan Alam Lainnya 2. Jumlah dan Mutu Penduduk dan Tenaga Kerja 3. Barang-barang Modal dan Tingkat Tehnologi 4. Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat 5. Luas Pasar sebagai Sumber Pertumbuhan Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi Pembangunan ekonomi antara lain : 1. Sumber-sumber ekonomi yang produktif 2. Pendapatan nasional atau produksi nasional 3. Tingkat konsumsi potensial F. TEORI-TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang penyelidikam yang telah lama dibahas oleh ahli-ahli ekonomi. Berikut ini diuraikan teori-teori pertumbuhan ekonomi dari pemikiran ekonomi, yaitu : 1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Aliran Merkantilisme. Menurut Aliran Merkantilisme pertumbuhan ekonomi atau perkembangan ekonomi suatu negara ditemtukan oleh peningkatan perdagangan internasional dan penambahan pemasahan hasil industri serta surplus dalam neraca perdagangan suatu negara. 2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Aliran Klasik a. Adam Smith Adam Smith mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul ”An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations” atau dengan ringkas The Wealth of Nations tahun 1776. Menurut Adam Smith, ada empat factor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu : Jumlah penduduk, Jumlah stok barang-barang modal, Luas tanah dan kekayaan alam, dan Tingkat tehnologi yang digunakan b. David Recardo David Recardo mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul ”The Principles of Political Economy and Taxation”. Menurut David Recardo pertumbuhan ekonomi suatu Negara ditentukan oleh pertumbuhan penduduk. Dengan bertambahnya penduduk akan menambah tenaga kerja dan akan membutuhkan tanah atau alam. 3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik a. Joseph Schumpeter Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dan para pengusaha merupakan golongan yang akan terus menerus membuat perbaruan atau inovasi dalam ekonomi, sehingga tingkat pertumbuhan perekonomian suatu negara terjadi jika para pengusaha terus menerus mengadakan inovasi dan mampu pengadakan kombinasi baru atas investasinya atau proses produksinya, diantaranya : b. Penggunaan teknik produksi yang baru c. Penemuan bahan dasar yang baru d. Pembukaan daerah pemasaran yang baru e. Penggunaan manajemen yang baru f. Penggunaan teknik pemasaran yang baru, b. Harrod – Domar Dalam analisis teori pertumbuhan ekonomi Menurut Teori Harrod – Domar, bertujuan untuk menjelaskan syarat yang harus dipenuhi supaya perekonomian dapat mencapai Pertumbuhan yang teguh (Steady Growth) dalam jangka panjang. Asusmsi yang digunakan oleh Harrod-Domar dapat teori pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh beberapa hal, yaitu : - Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat full employment - Perekonomian terdiri dari sektor rumah tangga (konsumen) dan sektor perusahaan (produsen) - Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan proporsional dengan pendapatan - Hasrat menabung batas (Marginal Propencity to save) besarnya tetap Sehingga menurut Harrod – Domar pertumbuhan ekonomi yang teguh akan mencapai kapasitas penuh (full capacity) dalam jangka panjang. c. Sollow Swan Menurut teori Sollow – Swan, ada 4 anggapan dasar dalam menjelaskan pertumbuhan ekonomi, yaitu : - Tenaga kerja (Penduduk) tumbuh dengan laju tertenti - Fungsi produksi Q = f (K,L) berlaku bagi setiap periode (K : Kapital, L : Labour) - Adanya kecenderungan menabung dari masyarakat - Semua tabungan masyarakat diinvestasikan 4. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Aliran Historis a. Friederich List (1789 – 18456) Menurut Friederich List perkembangan ekonomi ditinjau dari tehnik berproduksi sebagai sumber penghidupan.Tahapan pertumbuhan ekonominya antara lain :Masa berburu atau mengembara, Masa beternak atau bertani, Masa bertani dan kerajinan, Masa kerajinan Industri dan Perdagangan. Buku hasil karyanya berjudul Das Nationale System der Politischen Oekonomie (1840). b. Bruno Hildebrand (1812 – 1878) Menurut Bruno Hildebrand, perkembangan ekonomi ditinjau dari cara pertukaran (tukar-menukar) yang digunakan dalam masyarakat.Tahap pertumbuhan ekonominya : Masa Pertukaran dengan natura (barter), Masa pertukaran dengan uang dan Masa pertukaran dengan kredit/giral. Pendapatnya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Die National Ekonomie der gegenwart und Zukunfit (1848). c. Karl Bucher (1847 – 1930) Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi ditinjau dari jarak antara produsen dengan konsumenTahap pertumbuhan ekonominya antara lain : Rumah tangga tertutup, Rumah tangga kota, Rumah tangga bangsa dan Rumah tangga dunia. d. Werner Sombart (1863 – 1941) Menurut Werner Sombart, perkembangan ekonomi ditinjau dari susunan organisasi dan idiologi masyarakat.Tahapan pertumbuhan ekonomi sebagai berikut :Zaman perekonomian tertutup, Zaman perekonomian Kerajian dan pertukangan, Zaman perekonomian Kapitalis (Kapitalis purba, madya, raya dan akhir) Karyanya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Der Moderne Kapitalismus (1927), e. W.W. Rostow W.W. Rostow dalam bukunya yang berjudul The Stage of Economic Growth membagi pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahap atas dasar kemajuan tingkat teknologi. Kelima tahap itu adalah : Masayarakat tradisional, Prasyarat lepas landas, Lepas landas, Gerakan kearah kedewasaan dan tahap konsumsi tinggi. I. PERTUMBUHAN EKONOMI NEGARA MAJU DAN PEMBANGUNAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG Masalah dan hambatan pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah sebagai berikut : 1. Pertanian Tradisional 2. Taraf hidup yang rendah 3. Produktivitas yang rendah 4. Kekurangan modal dan tenaga ahli 5. Laju pertambahan penduduk yang tingi atau perkembangan penduduk pesat 6. Masalah menciptakan kesempatan kerja dan pengangguran 7. Ketergantungan pada sektor pertanian J. TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL Pembangunan Nasional Indonesia diprogramkan sesuai dengan TAP MPR Nomor IV / MPR / 1999 tentang GBHN. Sesuai dengan TAP MPR tersebut arah kebijakan pembangunan Nasional di bidang ekonomi diantaranya terdapat 28 butir. K. KEBIJAKAN DASAR PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL. Mengingat pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional sebagaimana diamanatkan dalam TAP MPR nomor IV / MPR / 1999 tentang GBHN dan Propenas belum berhasil mengatasi krisis ekonomi, maka dipandang perlu adanya kebijakan dasar pemulihan ekonomi nasional seperti yang tercantum dalam TAP MPR RI nomor II / MPR / 2002, tentang Rekomendasi Kebijakan Untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar